Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Implementasi Artificial Intelligence dalam Membantu Bidang Komunikasi


       Foto.Istimewa 



Reportasebarak.com,jakarta- Dunia komunikasi saat ini sudah sangat berubah, dari era media tradisional hingga media baru. Dahulu media massa menjadi patokan untuk mendapatkan informasi meskipun komunikasi searah. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat kabar, film, radio, dan televisi (Cangara, 2003: 134-135).


Selanjutnya komunikasi masuk ke era digital dan dikembangkan dengan yang namanya media baru. Perkembangan media baru sebenarnya merujuk kepada sebuah perubahan dalam proses produksi media, distribusi dan penggunaan. Media baru tidak terlepas dari key term seperti digitality, interactivity, hypertextuality, dispersal dan virtuality (Lister, 2003: 13).


Konsep digitality adalah media yang luarannya berbasis online, digital disk, atau memory drives yang diubah menjadi hard copy. Interactivity yang berarti teks dalam media bisa memberikan pengguna menulis kembali kedalam teks. Dispersal merupakan proses produksi dan distribusi yang mengandalkan keaktifan individu.
Pada era digital seperti ini sudah tidak aneh jika kita terbantu dengan teknologi yang ada. Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) merupakan inovasi dalam bidang komunikasi. Artificial Intelligence (AI) mirip dengan pemikiran manusia tetapi tetap saja harus dimasukkan command atau perintah agar Artificial Intelligence (AI) bisa berjalan dengan baik seperti manusia.
Menurut Luckin et al (2016: 14) Artificial Intelligence (AI) adalah suatu sistem komputer yang dirancang untuk berinteraksi dengan dunia melalui kemampuan dan perilaku intelijen manusia. Sehingga Artificial Intelligence (AI) sangat membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari seperti menjadi asisten penulis, mencari ide, berkomunikasi layaknya teman bicara, hingga meringankan tugas manusia dalam beberapa hal.


Dari pengertian dan pembahasan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi terus berkembang menyesuaikan perkembangan teknologi. Komunikasi yang awalnya hanya searah lewat media cetak, televisi, radio dan sebagainya berubah menjadi dua arah seperti platform media sosial, forum di salah satu aplikasi online, media massa yang berkembang dan mengikuti jaman, hingga ke live streaming yang menjadi fitur populer agar bisa berkomunikasi tanpa bertemu langsung.

Manfaat Artificial Intelligence (AI) Dalam Perkuliahan

Dunia komunikasi saat ini sudah hidup bersama kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Pendidikan tinggi terkena dampak yang besar dan sangat terpengaruh, Artificial Intelligence (AI) banyak digunakan dalam bentuk kecerdasan virtual oleh sistem pendidikan di seluruh dunia, terutama oleh institusi pendidikan tinggi selama pandemi (Senel & Can, 2021).


Kemajuan teknologi komunikasi adalah harapan dari mahasiswa karena tuntutan untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini memaksa lembaga perguruan tinggi untuk memasukkan proses pengajaran dan pembelajaran dengan teknologi yang canggih. Artificial Intelligence (AI) jelas mempengaruhi kualitas pendidikan, proses pembelajaran dan pengajaran, penilaian, dan karier masa depan (Slimi, 2021). Ada empat konsep dasar dalam definisi kecerdasan buatan seperti yang dijelaskan dalam (John Paul Mueller, 2018), yaitu
Bertindak seperti manusia: artinya komputer bertindak seperti manusia.

Berpikir seperti manusia: artinya melakukan tugas-tugas yang membutuhkan kecerdasan untuk berhasil yang bergantung pada introspeksi, pengujian psikologis, dan pencitraan otak.


Berpikir secara rasional: artinya bagaimana manusia berpikir dengan menggunakan standar tertentu.


Bertindak secara rasional: artinya bagaimana manusia bertindak dalam situasi tertentu di bawah batasan tertentu.
Penggunaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) membantu proses pembelajaran saat perkuliahan berlangsung. 


Contoh pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) adalah ketika menggunakan aplikasi populer seperti Chat GPT yang membantu dalam mengkonsepkan ide, membantu dalam mengembangkan gagasan, mencari solusi, bahkan bisa membantu dalam membuat jadwal belajar. Ketika membahas komunikasi maka mahasiswa biasanya dituntut untuk bisa berbicara di depan, dengan bantuan Artificial Intelligence (AI) mahasiswa dapat mengetahui apa saja yang harus dipersiapkan saat disuruh berbicara. Pada abad 21 ini diperlukan pembelajaran digital dengan bantuan inovasi digital dalam bidang pendidikan, sumber pembelajaran tentunya tidak bebas diakses secara offline (Luthfi et al., 2023).


Penggunaan Artificial Intelligence (AI) juga bisa membantu mahasiswa terampil dalam berkomunikasi seperti menggunakan ChatBot, TalkBot, dan VoiceBot yang membantu mahasiswa bisa berkomunikasi dengan lebih baik tanpa harus merasakan gugup atau panik seperti masa yang lalu. Kehadiran asisten virtual menunjang keberagaman yang diperlukan dalam proses pembelajaran, dengan bantuan Artificial Intelligence (AI) pendidikan akan lebih personal dan efektif. Kemudian dengan penggunaan Artificial Intelligence (AI) akan membantu meningkatkan kemampuan kognitif mahasiswa dalam memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada.


Dampak Positif Menggunakan Artificial Intelligence (AI) Dalam Kegiatan Perkuliahan


Berikut merupakan dampak positif mengenai penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam pembelajaran:
Personalisasi cara belajar
Artificial Intelligence (AI) memegang peranan penting mahasiswa dalam menemukan metode pembelajarannya sendiri. Dengan memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) mahasiswa jadi memiliki pembelajaran yang efektif, Artificial Intelligence (AI) menyediakan pengalaman pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan masing- masing (Maufidhoh & Maghfirah, 2023).


Meningkatkan aksesibilitas


Artificial Intelligence (AI) membantu menyediakan konten pembelajaran yang berkualitas dan dipersonalisasi agar mudah diakses oleh mahasiswa, karena sistem Artificial Intelligence (AI) itu sendiri dapat bekerja sesuai dengan instruksi yang telah diprogramkan dan dapat belajar sendiri dari kebiasaan pengguna atau mahasiswa (Mufid et al., 2022).


Pembelajaran Virtual


Sistem ini beroperasi dengan memanfaatkan kecerdasan buatan dengan memanfaatkan teknologi untuk memudahkan pembelajaran. Mahasiswa dapat mengakses bot yang memiliki visual seperti robot dalam layar untuk menggantikan peran dosen yang tidak hadir atau sedang berhalangan untuk mengajar. Dengan keterbatasan manusia dalam memberikan pembelajaran maka Artificial Intelligence (AI) menyediakan materi dan latihan tambahan untuk meningkatkan pemahaman mereka terkait topik tertentu (Afrita, 2023).

Dari sisi positif di atas dapat disimpulkan bahwa Artificial Intelligence (AI) sangat membantu dalam sistem pembelajaran saat kegiatan perkuliahan. Mahasiswa terbantu dengan adanya kecerdasan buatan yang semakin canggih, karena banyak sekali hal yang tidak dapat diakses secara offline. Mahasiswa yang memanfaatkan kecerdasan buatan ini dapat unggul dan mendapat motivasi yang luar biasa dibandingkan dengan pembelajaran seperti pada umumnya tanpa memanfaatkan Artificial Intelligence (AI).

Dampak Negatif Menggunakan Artificial Intelligence (AI) Dalam Kegiatan Perkuliahan

Berikut merupakan dampak negatif menggunakan Artificial Intelligence (AI) dalam kegiatan perkuliahan:
Ketergantungan.


Mahasiswa akan lebih bergantung kepada teknologi dan menyebabkan kemalasan dalam belajar, mengurangi minat literasi mahasiswa, hingga mengurangi inisiatif berpikir.



Risiko kepercayaan tinggi terhadap Artificial Intelligence (AI)


Tanpa disadari mahasiswa lebih percaya menggunakan kecerdasan buatan karena sistemnya yang instan. Mahasiswa tidak ingin mengecek ulang bahan yang diberikan Artificial Intelligence (AI) ketika memberikan command sehingga membuat mahasiswa tidak kreatif dalam mencari bahan bacaan lain.


Kehilangan interaksi terhadap manusia
Penggunaan Artificial Intelligence (AI) berlebihan dapat membuat sistem pendidikan mengesampingkan tenaga pengajar dan merasa membenarkan setiap tugas dengan bantuan Artificial Intelligence (AI). Pelaksanaan pembelajaran jika memang tidak terlalu penting maka dilaksanakan secara online padahal hal itu mengurangi interaksi manusia dan membuat kemampuan sosial menurun.
Dari sisi negatif di atas dapat disimpulkan bahwa Artificial Intelligence (AI) memang memiliki sisi positif yang dominan. Sedangkan sisi negatif hanya terjadi jika kita kecanduan menggunakan kecerdasan buatan, hal tersebut salah karena jika dibiarkan sisi negatif akan merugikan dirinya sendiri. Dengan tidak menggunakan Artificial Intelligence (AI) secara berlebihan maka manfaat yang ada akan lebih terasa dan bisa memperkuat kemampuan di bidang pendidikan dan komunikasi.

Kesimpulan

Sebagai rangka implementasi Artificial Intelligence (AI) dalam komunikasi di perkuliahan. Terdapat dampak yang signifikan, secara evolusi Artificial Intelligence (AI) berkembang dari media tradisional ke media baru hingga menemukan kecerdasan buatan seperti sekarang ini. Informasi yang tidak bisa di akses dengan mudah, sekarang bisa di akses melalui Artificial Intelligence (AI) beserta penjelasan lengkap. Perubahan ini telah membawa pengenalan teknologi AI sebagai inovasi terkini yang memainkan peran penting dalam modernisasi pendidikan tinggi.


Meskipun ada sisi positif dan negatif, sisi positif penggunaan kecerdasan buatan lebih mendominasi. Namun, dampak negatif juga perlu diperhatikan agar tidak salah menggunakan kemajuan teknologi yang sudah sangat canggih saat ini. Dengan memaksimalkan kecerdasan buatan atau asisten virtual ini secara maksimal, implementasi Artificial Intelligence (AI) terhadap komunikasi akan membawa arus perubahan positif dalam hidup sehari-hari.



Nama Penulis : Salman Adhyaksa
Universitas : Sekolah Vokasi IPB University
Program Studi : Komunikasi Digital dan Media
Redaktur : Reportasebarak.com 

Posting Komentar untuk "Implementasi Artificial Intelligence dalam Membantu Bidang Komunikasi"